Rabu, 11 April 2012

Sekilas tentang Evangelisasi


 EVANGELISASI BARU DAN KITAB SUCI
1.      Arti dan Istilah Evangelisasi Baru
Terminologi:
         Bahasa Yunani euanggelion-evangelizomai=Menyampaikan kabar baik
         Latin: evangelium; Arab: Injil ;
         Indonesia = Injil/evanggelium;evangelisasi= proses penyampaian kabar baik

Sebelum Konsili Vatikan II: pewartaan amanat dasar Injil kepada mereka yg belum mengenal Ykristus (tahap pertama).

Sesudah Konsili Vatikan II: segala usaha utk menawarkan, memperkenalkan dan meresapkan Kabar Gembira ttg Ykristus dan nilai-nilai Injil kpd manusia dlm semua aspeknya (hati nurani, kegiatan-kegiatan, kebudayaan dan lingkungan hidupnya, bdk. EN 14;18)
Letak kebaruan: dalam semangat, metode dan ungkapan-ungkapannya
2.      Latar Belakang
            KATA SAMBUTAN PAULUS JOHANES PAULUS II
(DALAM KONFERENSI PARA USKUP AMERIKA LATIN DI HAITI 09 MARET 1983):
   “Peringatan 500 tahun evangelisasi hanya mempunyai makna yang sebenarnya, apabila perayaan tersebut disertai dengan komitmen anda, para uskup, bersama dengan kaum klerus dan awam, suatu komitmen bukan kepada Evangelisasi kembali (RE-Evangelisasi) melainkan pada suatu evanglisasi baru, baru dalam semangatnya, dalam metodenya dan dalam ungkapan-ungkapannya.”
            Kepada para uskup granada dan di sevilla
Paus Yohanes paulus II (14 Nov 1986)
  Menghimbau kepada seluruh gereja dan dihubungkan dengan peringatan 2000 thn kedatangan Yesus di dunia untuk berperan serta dalam tugas evangelisasi menurut kemampuan masing-masing. Beliau berkata:
“Kita tidak dapat mengharapkan suatu gereja yang hidup dan berpotensi jika kita tidak meningkatkan evangelisasi baru. Gereja akan mati/tanpa semangat bagaikan tubuh tanpa daya dan vitalitas.”
            Pengaruh
  1. Amerika dan Eropa:
Sekularisme: Materialisme, Hedonisme dan Konsumerisme
  1. Afrika dan benua lain: Fundamentalisme dan sektarisme

3.      Ciri Kebaruan
3.1                    Semangat baru: membaharui semangat dalam evanglisasi telah dimulai sejak dahulu (hingga sekarang), contohnya:
·         banyak misionaris yang bersemangat baja untuk menghantar sebanyak mungkin orang kedalam keselamatan yang ditawarkan oleh Yesus Kristus.
·         juga dicanangkan oleh Paus Paulus ke VI dan Yohanes Paulus II dengan cara atau ungkapan yang berbeda dalam menyongsong milenium ke III (Lih. Evangelii Nuntiandi 81).
3.2                    Metode dan Ungkapan Baru
Metode dan ungkapan dalam    evanglisasi disesuaikan dengan kebutuhan zaman dan kebudayaan lokal sebenarnya sudah lama terjadi, contohnya:
·         Alkitab sendiri telah memberikan teladan. Sabda Allah harus disampaikan menurut metode dan ungkapan yang sesuai dengan situasi zaman. Sehingga dapat dihayati dan mengandung kakayaan dalam hidup sepanjang zaman.
·         Usaha Mateo Lici (1552-1610): mewartakan injil dengan dialog dalam kebudayaan China (inkulturasi).
4.      Sasaran Evangelisasi Baru
4.1                    Dahulu : Non Kristen, sekarang, pertama-tama kepada Gereja sendiri. Mengapa?
                        Sebab evanglisasi adalah kesaksian Iman tentang Allah yang mengasihi dan menyelamatkan manusia melalui Yesus Kristus. Oleh karena itu sebelum menjadi pewarta kabar gembira dan pembawa keselamatan gereja sendiri harus lebih dahulu menjadi pendengar sabda yang baik dan menikmati keselamatan itu sendiri.
                        Dalam konstitusi Deiverbum No 1..Konsili vatikan II menegaskan: “sambil mendengarkan sabda Allah dengan hikmat dan mewartakannya dengan penuh kepercayaan, konsili suci mau mematuhi amanat St. Yohanes:” Kami mewartakan kepadamu hidup kekal, yang ada pada Bapa yang telah nampak pada kami: yang kami lihat dan kami dengar, itulah yang kami wartakan kepadamu (1 Yoh 1:2-3 )
.                       Sikap menjadi pendengar yang baik sebelum menjadi pewarta yang baik, nampak secara jelas dalam Yes 50:4-5 dan lihat ulangan 15:16-17
4.2                    Kesaksian hidup sebagai bentuk pertama pewarta injil (lihat Redemtoris Missio 42. Yesus Kristus harus menjadi model setiap Pewartaan Injil: Tindakan yang disertai dengan kata-kata (bandingkan, Wahyu 1:5;3:14). Contoh pejuang keadilan sosial di Amerika Latin dengan slogan: ”Prius Opere, Ostea  verbo”. Artinya lebih dahulu mewartakan injil dengan karya-karya baru dengan kata-kata.
4.3                    Sasaran
Sasaran pertama dan utama adalah = para pewarta sabda yang resmi (lebih-lebih uskup dan imam) lihat:
·         LG 25 untuk uskup dan PO 4 untuk Imam.
·         Pendidikan imam dalam Pastores Dabo Fobis No.2 dari Yohanes Paulus II.
·         Sasaran lain adalah kaum religius: agar kekuatan-kekuatan besar dalam individu dan komunitas dikerahkan untuk evangelisasi baru.
·         Setiap orang kristen: Dipanggil sebagai imam, raja dan nabi seperti Kristus memberi kesaksian tentang injil yang dapat memberi jawaban terhadap masalah-masalah manusia.
·         Akhirnya masyarakat atau negara Kristen yang sudah kehilangan semangat dan nilai-nilai Kristen.
4.4                    Nuansa Evangelisasi Baru
·         Istilah yang sama dapat mempunyai arti dan nuansa yang berbeda dari satu tempat ketempat lain. Begitu. juga pemakaian istilah evangelisasi baru:* Untuk Afrika, perlunya menek Unankan: Inkulturasi, hak asazi manusia, martabat wanita dan keadilan sosial.
·         Untuk Asia, pentingnya dialog dengan agama-agama orang Kristen, keadilan sosial dsb.
·         Untuk negara-negara maju: (Amerika Utara dan Eropa) pentingnya   re-evangelisasi.
·         Untuk Amerika Latin: Pentingnya perjuangan melawan ketidakadilan sosial (teologi pembebasan).




5.      EVANGGELISASI BARU: ISI POKOKNYA

1.            Yang menggerakkan Evangelisasi Baru adalah Kristus yang hidup, yang berkarya melalui Roh-Nya (Lih Redemptoris missio 42)
2.            Evangelisasi baru adalah karya Gereja, yang diutus oleh Yesus Kristus .
3.            Gereja sebagai subyek (RM 45)
4.            KBK (RM 51)
5.            Keluarga ( Christifideles Laici 62)
6.            Menuntut metode dan cara-cara baru yng sesuai dengan sensibilitas manusia zaman ini.
7.            Dialog dengan agama-agama lain, yang mengandung benih-benih sabda dan terang kebenaran (RM 55)
8.            Mendorong usaha dalam gerakan eukumene (RM 50)
9.            Menumbuhkan benih-benih sabda yg terdapat dalam berbagai macam keadaan (termasuk tantangan sekularisme dan akibatnya) dengan memaklumkan Yesus sebagai jalan kebenaran dan hidup (RM 38)
10.        Tertuju kepada kebudayaan;Iman mengakar dan bertumbuh dan mengungkapkan diri /menjelama dalam bentuk-bentuk kebudayaan setempat (CL 53)
11.        Mencakup keterlibatan dinamis dlam usaha demi masyarakat lebih sejahtera, damai dan adil dan tercapainya kebudayaan kasih yang baru (bdk CA 55; RM 51)
12.        Usaha untuk mengintegrasikan pesan kristiani dalam kebudayaan baru yg diciptakan lewat media massa (CL 44).


6.EVANGELISASI BARU DALAM PERJANJIAN LAMA DAN PERJANJIAN BARU
Pendahuluan:
                           Untuk memperoleh pengertian yang jelas ttg Evangelisasi Baru,
·         ditinjau dari segi pandangan gereja atau gerakan Evangelisasi Baru, sejauh mana kita dapat menimba aspirasi mengenai gerakan tersebut dari PL dan PB.
Gagasan pokok yang ditemukan antara lain:
  1. Pencanangan Gagasan dlm Gereja.
  2. Gagasan Ev.Baru dlm PL
  3. Unsur yg baru dlm Ev.Apostolik(PB)


MENIMBA PEMAHAMAN DARI PENGARAHAN-PENGARAHAN
Gagasan tentang Evangelisasi Baru, dikemukaan oleh Paus Yohanes Ke II di Haiti, berkaitan dengan perayaan abad penemuan benua Amerika 500 tahun Evangelisasi Baru.
Mempunyai makna apabila disertai komitmen kepada sesuatu Evangelisasi Baru dalam semangatnya, dalam metodenya dan dalam ungkapan-ungkapannya.
Himbauan yang semula ditunjukan kepada Amerika Latin dan diperluas kepada himbauan ke seluruh gereja,dan dihubungkan dengan peringatan 2000 tahun kedatangan Yesus ke dunia,seperti ditengaskan dalam himbauan apostolik kepada kaum awam (Christi Fidelis Laici,1988) ensiklik tugas perutusan sang penebus (Redemtoris Missio,1990).
  • Isi pokok Evangelisasi Baru:Yang menggerakan Evangelisasi Baru adalah Kristus yang hidup, yang berkarya melalui roh-Nya. Agar dapat mewartakan Injil secara baru maka para pewarta sabda Allah dituntut mempunyai pengalaman pribadi dengan Kristus secara mendalam,karena Evangelisasi Baru kesaksian hidup sangat penting.
  • Evangelisasi Baru adalah karya gereja seluruhnya, yang diutus oleh Kristus untuk menyampaikan kabar sukacita keselamatan kepada semua orang.Yang menjadi pusat gerakan Evangelisasi Baru adalah Komunitas Basis Kristiani, Komunitas religius dll. Evangelisasi baru tidak mengulang kembali semangat & cara2 misi yg lama tetapi dituntut mutu & cara baru sesuai dengan sensibilitas (kepekaan) manusia baru.
  • Evangelisasi baru ditantang untuk menumbuhkan benih2 sabda yg terdapat dalam berbagai macam keadaaan dan menemukan benih sabda terdapat dalam agama2 lain yaitu melalui dialog dan keterbukaan, juga mendorong usaha untuk lebih giat dalam gerakan eikumene.
  • Evangelisasi baru tertuju kepada kebudayaan, maka perlulah memahami mentalitas dan sikap2 dunia modern, membacanya dalam terang Injil dan mengangkat unsur2 baik di dalamnya.
l  Evangelisasi baru memperhatikan ajaran sosial Gereja yg dilandaskan pada paham mengenai manusia baru berdasar wahyu ilahi. Berani membuka akar2 sistem politik dan ekonomi yang tidak adil juga terlibat dalam usaha menyejahterakan masyarakat dan terciptanya kebudayaan kasih yg baru.
  • Tujuan evangelisasi baru adalah membangun komunitas kristiani yg dijiwai oleh sabda ilahi dlm konteks hidup yg beragam, sehingga komunitas itu hadir memberikan kesaksian yg hidup akan Kristus yang menyelamatkan
6.1.GAGASAN  EVANGELISASI BARU DALAM PERJANJIAN LAMA
  • Berbicara tentang Evangelisasi Baru dalam PL berarti berbicara tentang iman Israel yang tumbuh dan berkembang dan terlibat dalam pergulatan sejarah.
  • Iman Israel memiliki ciri-ciri :
1.      sebagai kepercayaan akan Allah, yang      menyatakan diri-Nya dalam sabdaNya. Pernyataan Diri Allah yang paling            mendasar ialah ”Akulah TUHAN”.
2.      Keterikatan Iman dengan sejarah.Israel tidak      dapat berbicara tentang Allah tanpa berbicara       tentang karya-karya-Nya kepada manusia dan dunia.
3.      Terbentuknya kerajaan membawa Israel memasuki suatu zaman baru. Israel tampil sebagai bangsa terhormat dan disegani. Ibadat diperhatikan dan pendidikan tunas-tunas muda dikembangkan. Muncul tokoh-tokoh iman yang mulai merenungkan tradisi iman yang mewarisi dan berteologi atau tradisi-tradisi untuk menjawab situasi baru yang mereka hadapi.Kesibukan teologi yang pertama adalah:menerbitkan cerita2 tentang awal mula Israel.Mereka bertelogi dengan bercerita. Inilah bentuk Evangelisasi baru yang pertama.
4.      Sejarah Israel sejak zaman pendudukan sampai dengan pembuangan adalah sejarah pergumulan agama dan kebudayaan kafir dari kanaan.Dalam priode ini terjadilah dialong yang subur antara Israel dengan agama budaya kanaan.Merumuskan hal-hal yang mereka terima&memperdalam kembali dasar iman.Maka lahirlah pengertian baru tentang iman,hal ini terungkap dalam Liturgi dan Masmur.
5.      Para Nabi adalah Pembawa Evangelisasi Baru yang paling terasa karena bentuk penyampaianya langsung dan keterlibatanya menyakinkan dalam pewartaan sendiri,baik dalam kata maupun perbuatan.Hal baru yang mereka wartakan sebelum pembuangan adalah:Murka Tuhan atas umat Israel,juga tekanan pewarta tentang hubungan antara iman dan hidup,baik hidup sosial,ekonomi,maupun Politik.
6.      Zaman pembuangan: kehilangan tanah bait suci dan Raja.Inti Evangelisasi Baru yang disampaikan adalah : Tuhan akan memulihkan kembali Israel, kesalahanya akan diampuni.Yang hilang akan dipuluhkan kembali dengan wajah yang sama sekali baru. Pemunculan Sejarawan Deuteronomis bertujuan memanggil orang buangan supaya kembali kepada Tuhan. Metodenya adalah dengan menulis Sejarah,renungan,homili,doa-doa. Usaha Evangelisasi Baru terlihat dalam periode sesudah pembuangan Yaitu:seperti yang dilakukan para bijak di Israel, yang mencoba mengadakan dialog dengan  kebudayaan Yunani.
6.2.EVANGELISASI BARU DLM P.BARU
1.UNSUR YANG BARU DALAM EVANGELISASI APOSTOLIK
Evangelisasi baru Apostolik adalah hasil penafsiran baru dalam pewartaan Yesus dan umat perdana, kebaruan dalam menanggapi tradisi iman dalam semangat, metode dan pengungkapan profesi.
  • Unsur yang baru dalam pewartaan Yesus nampak dalam visi universalisme,yang merangkul semua golongan dalam masyarakat yang disisihkankemudian merambat kepada bangsa-bangsa lain.
  • Universalisme ini bersumber pada benih-benih yang sudah tertanam dalam tradisi profetis Israel.Tetapi dalam pribadi dan karya Yesus sikap ini dianggap sebagai keprihatina-Nya.
  • nilai belaskasihan diatas hukum Taurat
  • Kerajaan Allah adalah tema utama dalam pewartaan Yesus.Ia mengambil benih pemahaman dari tradisi Yahudi,kemudian diberi isi baru:bukan suatu “kerajaan”atau”lembaga”malainkan Allah sendiri yang secara pribadi memerintah dunia,untuk mentransformasikan tatanan dunia.
2.Paulus berpikir dan menulis dalam tradisi iman Yahudi. Ini nampak jelas dalam hal:
ü  Paulus menerima Alkitab PL sebagai Firman Allah,sebagi landasan pengembangan teologi Evangelisasi ;dalam teologi gerejanya Paulus tetap memberikan tempat bagi Israel
ü  Unsur yamg baru dalam Evangelisasi Paulus ;
v  Terletak pada panggilan dan  transformasinya.
v  Keyakinan bahwa Allah Israel secara langsung          memilih setiap orang dan setiap bangsa kepada  keselamatan dalam Yesus Kristus.
v  Allah mendekati siapapun tidak hanya melalui tradisi Iman Yahudi,bahwa keselamatan Allah bersifat             inkulusif. Seluruh umat manusia dipilih dan bahwa sarana    keselamatan bukan lagi kepatuhan pada hukum Taurat,melainkan pada wafat dan kebagkitan Yesus Kristus.
  • Strategi Evangelisasi Paulus:
Dalam mewartakan injil Paulus memanfaatkan jalur-jalur komunikasi perdagangan politik utama yang sudah tersedia, sehingga memudahkan baginya unutuk mencapai kota-kota strategis yang menjadi pusat komunikasi, budaya, perdangangan, politik dan agama.
3.UNSUR YANG BARU DALAM EVANGELISASI MARKUS
Dalam berEvangelisasi Markus mempergunakan bentuk kisah perjalanan. Karya-karya Yesus yang penting (pewartaan kerajaan Allah) dengan kata dan karya, pemilihan keduabelas murid, misi diantara orang kafir ditempatkan di Galilea. Perlawanan penderitaan dan wafat dilaksanakan di Yerusalem. Kemudian di Galilea. Ia mengumpulkan murid-murid yang tercerai berai. Supaya meneruskan pelayanan evangelisasi-Nya.
Unsur yang baru ialah Dimensi kenabian: Konfilik dengan pemimpin bangsa dan agama,keterbukaan terhadap mereka yang tersisih dan terhadap bangsa lain.
Tugas/PR
  • Mengapa kita perlu dan mendesak ber-evangelisasi baru?
  • Sebutkan salah satu contoh evanggelisasi baru dalam PL dan terangkanlah  bagaimana bentuknya (Mazmur misalnya).
  • Bagaimana bentuk evanggelisasi baru yang dilakukan Yesus (PB).
7.      EVANGELISASI BARU DAN KERASULAN KITAB SUCI DI INDONESIA

I.             PAPARAN  DI LAPANGAN
l  Hantaran:
·         Manakah kegiatan Kerasulan Kitab Suci yang cukup menonjol di daerah selama ini?
·         Manakah masalah pokok yang dihadapi dalam kegiatan kerasulan di lapangan?
·         Manakah faktor penghambat dalam melaksanakan kerasulan?

KEGIATAN KERASULAN
a. Kegiatan kerasulan dalam kelompok terbatas
·         Kursus Dasar, lanjutan dan Pemandu/pembina
·         bagi: lektor dlm bentuk: langsung atau tertulis, ziarah,rekoleksi,penataran,lokakarya.
·         Menyediakan bahan utk kursus dan BKSN
·         Sasaran terbatas: pemandu,pendamping,pengurus paroki,lingkungan,guru-guru agama dll
·         Terprogram dlm keuskupan,paroki atau sporadis
·         Tujuan: menyediakan tenaga trampil dlm melayani umat dalam membaca K.Suci;
·         Bukan hanya kurangnya tenaga imam dan kaum religius,tetapi juga karena kesadaran dalam tanggungjawab dalam reksa pastoral.
b. Kegiatan kerasulan dengan jangkauan lebih luas
·         Bermacam-macam lomba (membaca. Kuis, menggambar, homili, dll), pameran, ceramah, seminar K.Suci, PA, HMKSN, APP, Doa lingkungan, aneka kegiatan kerasulan.

BERBAGAI MASALAH POKOK DI LAPANGAN
·         budaya mendengar lebih dominan dari budaya membaca
·         Kurang melihat relevannya dalam hidup harian
·         Tidak jelasnya motivasi dan follow up dari setiap kegiatan.
·         Kurang adanya kerjasama dan koordinasi antar komisi,petugas pastoral.
·         kurangnya bahan dan kadang tidak sesuai dengan kebutuhan di lapangan.
·         Kurangnya tenaga dan kurang trampil.
·         Kesenjangan pendidikan calon imam dgn kerasulan umat.

BEBERAPA FAKTOR PENGHAMBAT
·         kurangnya kemampuan umat utk membeli Kitab Suci
·         Kurangnya waktu berkumpul
·         Adanya perubahan-perubahan sosial,ekonomi sehingga terjadi pergeseran nilai.
·         Kurangnya dukungan dari pejabat gereja dan penghargaan bagi tenaga kerasulan.

TINJAUAN BERSAMA
·         Semakin banyak tantangan yg harus dihadapi di lapangan.
·         Cukup positif; rela menyumbangkan waktu,dana dan tenaga. Cukup berperan dalam karya pastoral.
·         Adanya kekurangan:
·         Relevansinya utk hidup harian
·         Kurang terbantu dlm pewartaan
·         Kurangnya bimbingan dan tenaga utk umat

II.          ANALISA SITUASI DAN TAWARAN
2.1. Situasi masyarakat tempat berkarya
·         keprihatinan sebahagian penduduk dihadapkan pada ekonomi.
·         Kurang memiliki kesadaran kritis/gampang terbawa arus.
·         Kurang budaya membaca
2.2. Sasaran Kerasulan Kitab Suci
       Apa yg mau dicapai dgn Kerasulan itu? Umat dibawa kemana?
a.       Memiliki K.Suci,membaca dan memahaminya, serta dapat mengamalkan dalam hidup sesuai dengan situasi /zamannya.
b.      Mampu melihat serta menghayati perjuangan imannya dlm kehidupan sehari-hari dgn membaca K.Suci; membentuk suatu masyarakat beriman di mana setiap orang merasa bertanggungjawab utk perutusan Gereja di dunia selaku pelita di atas kaki dian sebagai suatu alternatif.
c.       Membina para pemandu pendalaman Kitab Suci agar mampu mendampingi umat.
d.      Mampu melihat persoalan hidup yang nyata dan menghayati perjuangan imannya dlm dunia pembangunan dengan segala akibat dan dampaknya.
2.3. Strategi untuk mencapai sasaran secara efektif
  • Melibatkan para pemimpin formal/non formal serta kelompok-kelompok sebagai salah satu reksa pastoral Gereja.
  • Memanfaatkan kelompok kategorial dan dan kegiatan yg sudah berjalan, HMKSN.
  • Memanfaatkan pemuka umat/adat,kesempatan penting,tenaga potensial, kerjasama dengan komisi terkait, bimas, pemerintah.
  • Menatar petugas pastoral, rekoleksi, retret, media masa.
  • Proses penyadaran melewati refleksi-aksi refleksi
2.4. Program kerja, sebagai suatu acuan tindakan bersama
  • Menggalang koordinasi antara pihak-pihak yg berkecimpung dlm dunia pastoral utk membicarakan bagaimana Kerasulan kitab Suci dapat berperan.
  • Memperjuangkan dan memasyarakatkan visi bersama ttg Evangelisasi Baru di antara umat.
  • Mengusahakan agar keluarga-keluarga memiliki K.Suci dan mendorong utk mempergunakan,menghidupkan kelompok dan para pemandu yg cakap dan terampil.
  • Lewat penataran dan lokakarya agar pewartaan firman diperbarui dalam semangat,metode dan pengungkapannya.

 

Kursus Evangelisasi di Kabanjahe


        Evangelisasi Sesudah Konsili Vatikan II adalah : segala usaha utk menawarkan, memperkenalkan dan meresapkan Kabar Gembira ttg Ykristus dan nilai-nilai Injil kpd manusia dlm semua aspeknya (hati nurani, kegiatan-kegiatan, kebudayaan dan lingkungan hidupnya, bdk. EN 14;18)
        Dalam usaha peningkatan iman umat, Komisi Evangelisasi KAM mengadakan KEP. Pada kesempatan kali ini, Komisi Evangelisasi mengadakan KEP di Paroki St. Petrus dan Paulus Kabanjahe. Kursus ini dilaksanakan selama tiga hari yakni 23-25 Maret 2012. Kursus ini diikuti oleh 37 peserta dari seluruh stasi di paroki ini. Seluruh peserta sangat antusias dalam mengikuti Kursus ini dan berharap agar kursus ini dilakukan setiap tahunnya.
     P. Karolus Sembiring, OFMCap selaku ketua komisi Evangelisasi KAM menekankan agar seluruh peserta dapat terlebih dahulu mengevangelisasi diri sendiri baru mengevangelisasi orang lain. Karena tidak mungkin kita memberikan apa yang kita miliki. Kursus ini ditutup dengan acara Misa Perutusan sebagai tanda bahwa peserta diutus untuk mewartakan kabar baik pada diri sendiri, keluarga, dan masyarakat luas.      Selamat bagi seluruh peserta. Tuhan memberkati dan Mari Berevangelisasi.

     RT.
 
Foto Bersama di depan Gereja St. Petrus dan Paulus