EVANGELISASI BARU DAN KITAB SUCI
1.
Arti dan Istilah Evangelisasi Baru
Terminologi:
•
Bahasa Yunani euanggelion-evangelizomai=Menyampaikan
kabar baik
•
Latin: evangelium; Arab: Injil ;
•
Indonesia = Injil/evanggelium;evangelisasi= proses
penyampaian kabar baik
Sebelum Konsili
Vatikan II: pewartaan amanat dasar Injil kepada mereka yg belum mengenal
Ykristus (tahap pertama).
Sesudah Konsili
Vatikan II: segala usaha utk menawarkan, memperkenalkan dan meresapkan Kabar
Gembira ttg Ykristus dan nilai-nilai Injil kpd manusia dlm semua aspeknya (hati
nurani, kegiatan-kegiatan, kebudayaan dan lingkungan hidupnya, bdk. EN 14;18)
Letak kebaruan:
dalam semangat, metode dan ungkapan-ungkapannya
2.
Latar Belakang
KATA SAMBUTAN PAULUS JOHANES PAULUS II
(DALAM KONFERENSI PARA USKUP AMERIKA LATIN DI HAITI 09 MARET 1983):
(DALAM KONFERENSI PARA USKUP AMERIKA LATIN DI HAITI 09 MARET 1983):
“Peringatan
500 tahun evangelisasi hanya mempunyai makna yang sebenarnya, apabila perayaan
tersebut disertai dengan komitmen anda, para uskup, bersama dengan kaum
klerus dan awam, suatu komitmen bukan kepada Evangelisasi kembali (RE-Evangelisasi)
melainkan pada suatu evanglisasi baru, baru dalam semangatnya,
dalam metodenya dan dalam ungkapan-ungkapannya.”
Kepada para uskup granada dan di sevilla
Paus Yohanes paulus II (14 Nov 1986)
Paus Yohanes paulus II (14 Nov 1986)
Menghimbau kepada seluruh gereja dan dihubungkan dengan peringatan 2000
thn kedatangan Yesus di dunia untuk berperan serta dalam tugas evangelisasi
menurut kemampuan masing-masing. Beliau berkata:
“Kita tidak dapat mengharapkan
suatu gereja yang hidup dan berpotensi jika kita tidak meningkatkan
evangelisasi baru. Gereja akan mati/tanpa semangat bagaikan tubuh tanpa daya
dan vitalitas.”
Pengaruh
- Amerika dan Eropa:
Sekularisme: Materialisme, Hedonisme dan Konsumerisme
- Afrika dan benua lain: Fundamentalisme dan sektarisme
3.
Ciri Kebaruan
3.1
Semangat baru: membaharui semangat dalam
evanglisasi telah dimulai sejak dahulu (hingga sekarang), contohnya:
·
banyak misionaris yang bersemangat baja
untuk menghantar sebanyak mungkin orang kedalam keselamatan yang ditawarkan
oleh Yesus Kristus.
·
juga dicanangkan oleh Paus Paulus ke VI dan
Yohanes Paulus II dengan cara atau ungkapan yang berbeda dalam menyongsong
milenium ke III (Lih. Evangelii Nuntiandi 81).
3.2
Metode dan Ungkapan Baru
Metode dan ungkapan dalam evanglisasi disesuaikan dengan kebutuhan zaman
dan kebudayaan lokal sebenarnya sudah lama terjadi, contohnya:
·
Alkitab sendiri telah memberikan teladan. Sabda
Allah harus disampaikan menurut metode dan ungkapan yang sesuai dengan situasi
zaman. Sehingga dapat dihayati dan mengandung kakayaan dalam hidup sepanjang
zaman.
·
Usaha Mateo Lici (1552-1610): mewartakan injil
dengan dialog dalam kebudayaan China (inkulturasi).
4.
Sasaran Evangelisasi Baru
4.1
Dahulu : Non Kristen, sekarang, pertama-tama kepada Gereja
sendiri. Mengapa?
Sebab
evanglisasi adalah kesaksian Iman tentang Allah yang mengasihi dan
menyelamatkan manusia melalui Yesus Kristus. Oleh karena itu sebelum menjadi
pewarta kabar gembira dan pembawa keselamatan gereja sendiri harus lebih
dahulu menjadi pendengar sabda yang baik dan menikmati keselamatan itu sendiri.
Dalam
konstitusi Deiverbum No 1..Konsili vatikan II menegaskan: “sambil
mendengarkan sabda Allah dengan hikmat dan mewartakannya dengan penuh
kepercayaan, konsili suci mau mematuhi amanat St. Yohanes:” Kami mewartakan
kepadamu hidup kekal, yang ada pada Bapa yang telah nampak pada kami: yang kami
lihat dan kami dengar, itulah yang kami wartakan kepadamu (1 Yoh 1:2-3 )
.
Sikap menjadi pendengar yang baik sebelum menjadi pewarta yang baik, nampak
secara jelas dalam Yes 50:4-5 dan lihat ulangan 15:16-17
4.2
Kesaksian hidup sebagai bentuk pertama pewarta
injil (lihat Redemtoris Missio 42. Yesus Kristus harus menjadi model setiap
Pewartaan Injil: Tindakan yang disertai dengan kata-kata (bandingkan, Wahyu
1:5;3:14). Contoh pejuang keadilan sosial di Amerika Latin dengan slogan: ”Prius
Opere, Ostea verbo”. Artinya lebih
dahulu mewartakan injil dengan karya-karya baru dengan kata-kata.
4.3
Sasaran
Sasaran pertama dan utama adalah = para pewarta sabda yang resmi (lebih-lebih
uskup dan imam) lihat:
·
LG 25 untuk uskup dan PO 4 untuk Imam.
·
Pendidikan imam dalam Pastores Dabo Fobis No.2
dari Yohanes Paulus II.
·
Sasaran lain adalah kaum religius: agar
kekuatan-kekuatan besar dalam individu dan komunitas dikerahkan untuk evangelisasi
baru.
·
Setiap orang kristen: Dipanggil sebagai
imam, raja dan nabi seperti Kristus memberi kesaksian tentang injil yang dapat
memberi jawaban terhadap masalah-masalah manusia.
·
Akhirnya masyarakat atau negara Kristen
yang sudah kehilangan semangat dan nilai-nilai Kristen.
4.4
Nuansa Evangelisasi Baru
·
Istilah yang sama dapat mempunyai arti dan
nuansa yang berbeda dari satu tempat ketempat lain. Begitu. juga pemakaian
istilah evangelisasi baru:* Untuk Afrika, perlunya menek Unankan: Inkulturasi,
hak asazi manusia, martabat wanita dan keadilan sosial.
·
Untuk Asia, pentingnya dialog dengan
agama-agama orang Kristen, keadilan sosial dsb.
·
Untuk negara-negara maju: (Amerika Utara dan
Eropa) pentingnya re-evangelisasi.
·
Untuk Amerika Latin: Pentingnya perjuangan
melawan ketidakadilan sosial (teologi pembebasan).
5. EVANGGELISASI BARU: ISI POKOKNYA
1.
Yang menggerakkan Evangelisasi Baru adalah Kristus yang
hidup, yang berkarya melalui Roh-Nya (Lih Redemptoris missio 42)
2.
Evangelisasi baru adalah karya Gereja, yang diutus oleh
Yesus Kristus .
3.
Gereja sebagai subyek (RM 45)
4.
KBK (RM 51)
5.
Keluarga ( Christifideles Laici 62)
6.
Menuntut metode dan cara-cara baru yng sesuai dengan
sensibilitas manusia zaman ini.
7.
Dialog dengan agama-agama lain, yang mengandung
benih-benih sabda dan terang kebenaran (RM 55)
8.
Mendorong usaha dalam gerakan eukumene (RM 50)
9.
Menumbuhkan benih-benih sabda yg terdapat dalam
berbagai macam keadaan (termasuk tantangan sekularisme dan akibatnya) dengan
memaklumkan Yesus sebagai jalan kebenaran dan hidup (RM 38)
10.
Tertuju kepada kebudayaan;Iman mengakar dan bertumbuh
dan mengungkapkan diri /menjelama dalam bentuk-bentuk kebudayaan setempat (CL
53)
11.
Mencakup keterlibatan dinamis dlam usaha demi
masyarakat lebih sejahtera, damai dan adil dan tercapainya kebudayaan kasih
yang baru (bdk CA 55; RM 51)
12.
Usaha untuk mengintegrasikan pesan kristiani dalam
kebudayaan baru yg diciptakan lewat media massa (CL 44).
6.EVANGELISASI
BARU DALAM PERJANJIAN LAMA DAN PERJANJIAN BARU
Pendahuluan:
Untuk memperoleh
pengertian yang jelas ttg Evangelisasi Baru,
·
ditinjau dari segi pandangan gereja atau gerakan
Evangelisasi Baru, sejauh mana kita dapat menimba aspirasi mengenai gerakan
tersebut dari PL dan PB.
Gagasan pokok
yang ditemukan antara lain:
- Pencanangan Gagasan dlm Gereja.
- Gagasan Ev.Baru dlm PL
- Unsur yg baru dlm Ev.Apostolik(PB)
MENIMBA PEMAHAMAN DARI PENGARAHAN-PENGARAHAN
Gagasan tentang Evangelisasi Baru, dikemukaan oleh
Paus Yohanes Ke II di Haiti, berkaitan dengan perayaan abad penemuan benua
Amerika 500 tahun Evangelisasi Baru.
Mempunyai makna apabila disertai komitmen kepada
sesuatu Evangelisasi Baru dalam semangatnya, dalam metodenya dan dalam
ungkapan-ungkapannya.
Himbauan yang semula ditunjukan kepada Amerika Latin dan
diperluas kepada himbauan ke seluruh gereja,dan dihubungkan dengan peringatan 2000
tahun kedatangan Yesus ke dunia,seperti ditengaskan dalam himbauan apostolik
kepada kaum awam (Christi Fidelis Laici,1988) ensiklik tugas perutusan sang
penebus (Redemtoris Missio,1990).
- Isi pokok Evangelisasi Baru:Yang menggerakan Evangelisasi Baru adalah Kristus yang hidup, yang berkarya melalui roh-Nya. Agar dapat mewartakan Injil secara baru maka para pewarta sabda Allah dituntut mempunyai pengalaman pribadi dengan Kristus secara mendalam,karena Evangelisasi Baru kesaksian hidup sangat penting.
- Evangelisasi Baru adalah karya gereja seluruhnya, yang diutus oleh Kristus untuk menyampaikan kabar sukacita keselamatan kepada semua orang.Yang menjadi pusat gerakan Evangelisasi Baru adalah Komunitas Basis Kristiani, Komunitas religius dll. Evangelisasi baru tidak mengulang kembali semangat & cara2 misi yg lama tetapi dituntut mutu & cara baru sesuai dengan sensibilitas (kepekaan) manusia baru.
- Evangelisasi baru ditantang untuk menumbuhkan benih2 sabda yg terdapat dalam berbagai macam keadaaan dan menemukan benih sabda terdapat dalam agama2 lain yaitu melalui dialog dan keterbukaan, juga mendorong usaha untuk lebih giat dalam gerakan eikumene.
- Evangelisasi baru tertuju kepada kebudayaan, maka perlulah memahami mentalitas dan sikap2 dunia modern, membacanya dalam terang Injil dan mengangkat unsur2 baik di dalamnya.
l
Evangelisasi baru memperhatikan ajaran sosial
Gereja yg dilandaskan pada paham mengenai manusia baru berdasar wahyu ilahi.
Berani membuka akar2 sistem politik dan ekonomi yang tidak adil juga terlibat
dalam usaha menyejahterakan masyarakat dan terciptanya kebudayaan kasih
yg baru.
- Tujuan evangelisasi baru adalah membangun komunitas kristiani yg dijiwai oleh sabda ilahi dlm konteks hidup yg beragam, sehingga komunitas itu hadir memberikan kesaksian yg hidup akan Kristus yang menyelamatkan
6.1.GAGASAN EVANGELISASI BARU DALAM
PERJANJIAN LAMA
- Berbicara tentang Evangelisasi Baru dalam PL berarti berbicara tentang iman Israel yang tumbuh dan berkembang dan terlibat dalam pergulatan sejarah.
- Iman Israel memiliki ciri-ciri :
1.
sebagai kepercayaan akan Allah, yang menyatakan diri-Nya dalam sabdaNya. Pernyataan
Diri Allah yang paling mendasar
ialah ”Akulah TUHAN”.
2.
Keterikatan Iman dengan sejarah.Israel tidak dapat berbicara tentang Allah tanpa
berbicara tentang karya-karya-Nya
kepada manusia dan dunia.
3.
Terbentuknya kerajaan membawa Israel memasuki
suatu zaman baru. Israel tampil sebagai bangsa terhormat dan disegani. Ibadat
diperhatikan dan pendidikan tunas-tunas muda dikembangkan. Muncul tokoh-tokoh
iman yang mulai merenungkan tradisi iman yang mewarisi dan berteologi atau
tradisi-tradisi untuk menjawab situasi baru yang mereka hadapi.Kesibukan
teologi yang pertama adalah:menerbitkan cerita2 tentang awal mula Israel.Mereka
bertelogi dengan bercerita. Inilah bentuk Evangelisasi baru yang
pertama.
4.
Sejarah Israel sejak zaman pendudukan sampai
dengan pembuangan adalah sejarah pergumulan agama dan kebudayaan kafir dari
kanaan.Dalam priode ini terjadilah dialong yang subur antara Israel dengan
agama budaya kanaan.Merumuskan hal-hal yang mereka terima&memperdalam
kembali dasar iman.Maka lahirlah pengertian baru tentang iman,hal ini terungkap
dalam Liturgi dan Masmur.
5.
Para Nabi adalah Pembawa Evangelisasi
Baru yang paling terasa karena bentuk penyampaianya langsung dan keterlibatanya
menyakinkan dalam pewartaan sendiri,baik dalam kata maupun perbuatan.Hal baru
yang mereka wartakan sebelum pembuangan adalah:Murka Tuhan atas umat
Israel,juga tekanan pewarta tentang hubungan antara iman dan hidup,baik hidup
sosial,ekonomi,maupun Politik.
6.
Zaman pembuangan: kehilangan tanah bait suci dan
Raja.Inti Evangelisasi Baru yang disampaikan adalah : Tuhan akan memulihkan
kembali Israel, kesalahanya akan diampuni.Yang hilang akan dipuluhkan
kembali dengan wajah yang sama sekali baru. Pemunculan Sejarawan
Deuteronomis bertujuan memanggil orang buangan supaya kembali kepada Tuhan.
Metodenya adalah dengan menulis Sejarah,renungan,homili,doa-doa. Usaha Evangelisasi
Baru terlihat dalam periode sesudah pembuangan Yaitu:seperti yang dilakukan para
bijak di Israel, yang mencoba mengadakan dialog dengan kebudayaan Yunani.
6.2.EVANGELISASI BARU DLM P.BARU
1.UNSUR YANG BARU DALAM EVANGELISASI APOSTOLIK
Evangelisasi baru Apostolik adalah hasil penafsiran
baru dalam pewartaan Yesus dan umat perdana, kebaruan dalam menanggapi tradisi
iman dalam semangat, metode dan pengungkapan profesi.
- Unsur yang baru dalam pewartaan Yesus nampak dalam visi universalisme,yang merangkul semua golongan dalam masyarakat yang disisihkankemudian merambat kepada bangsa-bangsa lain.
- Universalisme ini bersumber pada benih-benih yang sudah tertanam dalam tradisi profetis Israel.Tetapi dalam pribadi dan karya Yesus sikap ini dianggap sebagai keprihatina-Nya.
- nilai belaskasihan diatas hukum Taurat
- Kerajaan Allah adalah tema utama dalam pewartaan Yesus.Ia mengambil benih pemahaman dari tradisi Yahudi,kemudian diberi isi baru:bukan suatu “kerajaan”atau”lembaga”malainkan Allah sendiri yang secara pribadi memerintah dunia,untuk mentransformasikan tatanan dunia.
2.Paulus berpikir dan menulis dalam tradisi iman Yahudi. Ini nampak jelas
dalam hal:
ü
Paulus menerima Alkitab PL sebagai Firman
Allah,sebagi landasan pengembangan teologi Evangelisasi ;dalam teologi
gerejanya Paulus tetap memberikan tempat bagi Israel
ü
Unsur yamg baru dalam Evangelisasi Paulus ;
v
Terletak pada panggilan dan transformasinya.
v
Keyakinan bahwa Allah Israel secara langsung memilih setiap orang dan setiap bangsa
kepada keselamatan dalam Yesus Kristus.
v
Allah mendekati siapapun tidak hanya melalui
tradisi Iman Yahudi,bahwa keselamatan
Allah bersifat inkulusif.
Seluruh umat manusia dipilih dan bahwa sarana keselamatan
bukan lagi kepatuhan pada hukum Taurat,melainkan pada wafat dan kebagkitan
Yesus Kristus.
- Strategi Evangelisasi Paulus:
Dalam mewartakan injil Paulus memanfaatkan
jalur-jalur komunikasi perdagangan politik utama yang sudah tersedia, sehingga
memudahkan baginya unutuk mencapai kota-kota strategis yang menjadi pusat
komunikasi, budaya, perdangangan, politik dan agama.
3.UNSUR YANG BARU DALAM EVANGELISASI MARKUS
Dalam berEvangelisasi Markus mempergunakan bentuk kisah
perjalanan. Karya-karya Yesus yang penting (pewartaan kerajaan Allah) dengan
kata dan karya, pemilihan keduabelas murid, misi diantara orang kafir
ditempatkan di Galilea. Perlawanan penderitaan dan wafat dilaksanakan di
Yerusalem. Kemudian di Galilea. Ia mengumpulkan murid-murid yang tercerai
berai. Supaya meneruskan pelayanan evangelisasi-Nya.
Unsur yang baru ialah Dimensi kenabian: Konfilik
dengan pemimpin bangsa dan agama,keterbukaan terhadap mereka yang tersisih dan
terhadap bangsa lain.
Tugas/PR
- Mengapa kita perlu dan mendesak ber-evangelisasi baru?
- Sebutkan salah satu contoh evanggelisasi baru dalam PL dan terangkanlah bagaimana bentuknya (Mazmur misalnya).
- Bagaimana bentuk evanggelisasi baru yang dilakukan Yesus (PB).
7.
EVANGELISASI BARU DAN KERASULAN KITAB SUCI DI
INDONESIA
I.
PAPARAN
DI LAPANGAN
l
Hantaran:
·
Manakah kegiatan Kerasulan Kitab Suci yang cukup
menonjol di daerah selama ini?
·
Manakah masalah pokok yang dihadapi dalam
kegiatan kerasulan di lapangan?
·
Manakah faktor penghambat dalam melaksanakan
kerasulan?
KEGIATAN
KERASULAN
a. Kegiatan
kerasulan dalam kelompok terbatas
·
Kursus Dasar, lanjutan dan Pemandu/pembina
·
bagi: lektor dlm bentuk: langsung atau tertulis,
ziarah,rekoleksi,penataran,lokakarya.
·
Menyediakan bahan utk kursus dan BKSN
·
Sasaran terbatas: pemandu,pendamping,pengurus
paroki,lingkungan,guru-guru agama dll
·
Terprogram dlm keuskupan,paroki atau sporadis
·
Tujuan: menyediakan tenaga trampil dlm melayani
umat dalam membaca K.Suci;
·
Bukan hanya kurangnya tenaga imam dan kaum
religius,tetapi juga karena kesadaran dalam tanggungjawab dalam reksa pastoral.
b. Kegiatan
kerasulan dengan jangkauan lebih luas
·
Bermacam-macam lomba (membaca. Kuis, menggambar,
homili, dll), pameran, ceramah, seminar K.Suci, PA, HMKSN, APP, Doa lingkungan,
aneka kegiatan kerasulan.
BERBAGAI MASALAH
POKOK DI LAPANGAN
·
budaya mendengar lebih dominan dari budaya
membaca
·
Kurang melihat relevannya dalam hidup harian
·
Tidak jelasnya motivasi dan follow up dari
setiap kegiatan.
·
Kurang adanya kerjasama dan koordinasi antar
komisi,petugas pastoral.
·
kurangnya bahan dan kadang tidak sesuai dengan
kebutuhan di lapangan.
·
Kurangnya tenaga dan kurang trampil.
·
Kesenjangan pendidikan calon imam dgn kerasulan
umat.
BEBERAPA FAKTOR
PENGHAMBAT
·
kurangnya kemampuan umat utk membeli Kitab Suci
·
Kurangnya waktu berkumpul
·
Adanya perubahan-perubahan sosial,ekonomi
sehingga terjadi pergeseran nilai.
·
Kurangnya dukungan dari pejabat gereja dan
penghargaan bagi tenaga kerasulan.
TINJAUAN BERSAMA
·
Semakin banyak tantangan yg harus dihadapi di
lapangan.
·
Cukup positif; rela menyumbangkan waktu,dana dan
tenaga. Cukup berperan dalam karya pastoral.
·
Adanya kekurangan:
·
Relevansinya utk hidup harian
·
Kurang terbantu dlm pewartaan
·
Kurangnya bimbingan dan tenaga utk umat
II.
ANALISA SITUASI DAN TAWARAN
2.1. Situasi
masyarakat tempat berkarya
·
keprihatinan sebahagian penduduk dihadapkan pada
ekonomi.
·
Kurang memiliki kesadaran kritis/gampang terbawa
arus.
·
Kurang budaya membaca
2.2. Sasaran
Kerasulan Kitab Suci
Apa
yg mau dicapai dgn Kerasulan itu? Umat dibawa kemana?
a.
Memiliki K.Suci,membaca dan memahaminya, serta dapat
mengamalkan dalam hidup sesuai dengan situasi /zamannya.
b.
Mampu melihat serta menghayati perjuangan imannya dlm
kehidupan sehari-hari dgn membaca K.Suci; membentuk suatu masyarakat beriman di
mana setiap orang merasa bertanggungjawab utk perutusan Gereja di dunia selaku
pelita di atas kaki dian sebagai suatu alternatif.
c.
Membina para pemandu pendalaman Kitab Suci agar mampu
mendampingi umat.
d.
Mampu melihat persoalan hidup yang nyata dan menghayati
perjuangan imannya dlm dunia pembangunan dengan segala akibat dan dampaknya.
2.3. Strategi
untuk mencapai sasaran secara efektif
- Melibatkan para pemimpin formal/non formal serta kelompok-kelompok sebagai salah satu reksa pastoral Gereja.
- Memanfaatkan kelompok kategorial dan dan kegiatan yg sudah berjalan, HMKSN.
- Memanfaatkan pemuka umat/adat,kesempatan penting,tenaga potensial, kerjasama dengan komisi terkait, bimas, pemerintah.
- Menatar petugas pastoral, rekoleksi, retret, media masa.
- Proses penyadaran melewati refleksi-aksi refleksi
2.4. Program
kerja, sebagai suatu acuan tindakan bersama
- Menggalang koordinasi antara pihak-pihak yg berkecimpung dlm dunia pastoral utk membicarakan bagaimana Kerasulan kitab Suci dapat berperan.
- Memperjuangkan dan memasyarakatkan visi bersama ttg Evangelisasi Baru di antara umat.
- Mengusahakan agar keluarga-keluarga memiliki K.Suci dan mendorong utk mempergunakan,menghidupkan kelompok dan para pemandu yg cakap dan terampil.
- Lewat penataran dan lokakarya agar pewartaan firman diperbarui dalam semangat,metode dan pengungkapannya.
